Selasa, 14 Januari 2014

empowerment stres dan konflik dalam manajemen

    A).   Empowerment stress dan konflik
1.      Pengertian empowerment sebagai suatu kelompok atau kapasitas individu untuk membuat pilihan yang efektif, untuk membuat pilian dan kemudian mengubah pilihan-pilihan dalam tindakan yang diinginkan. Pemberdayaan melibatkan perubahan kualitatif dan melibatkan poses.

2.      Kunci elektabilitas empowerment dalam manajemen, empowerment memerlukan individu bertanggung jawab dalam menyiapkan keseluruhan tugas. Pekerja bertanggung jawab sepenuhnya kepada tugasan atau kuasa yang telah diserahkan kepadanya. Terutaman dari sudut interaksi dan kebergantungan dengan pihak lain dalam organisasi (Besterfield, D.H et al. 2003:96)

3.      Pengertian stress : stress adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu yang dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.

4.      Sumber stress pada manusia meliputi beberapa faktor yaitu :
a.       Faktor lingkungan
b.      Faktor organisasi
c.       Faktor pribadi

5.      Pendekatan terhadap stres pada manusia
a.       Pendekatan individu melalui meditasi yaitu berkonsentrasi kea lam pikiran dan menenangkan emosi,

b.      Pendekatan perusahaan, melakukan akitfitas untuk mendapatkan kepuasan sosial.

6.      Definsi konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain,sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

7.      Jenis jenis konflik,  ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
a.       Konflik dalam diri individu
b.      Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
c.       Konflik antar individu dan kelompok yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan keseragaman yang dipaksakanoleh kelompok kerja mereka.
d.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok
e.       Konflik antar organisasi yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu negara.

8.      Proses konflik dapat dipandang sebagai proses yang terdiri dari empat macam :
a.       Tahap oposisi potensial
b.      Tahap kognisi dan personalisasi
c.       Tahap perilaku
d.      Tahap hasil

Daftar pustaka :

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE-Yogyakarta
James L. Gibon, dkk. 1994. Organisasi jilid 2 edisi kelima. Jakarta :  Erlangga
Winardi, J. 2010. Manajemen Perubahan. Jakarta : Kencana
Reksohadiprodjo, S. 1990. Pengantar Manajemen, Jakarta : Universitas Terbuka

B)  Komunikasi dalam manajemen.
1.      Pengertian komunikasi adalah suatu cara penyampaian informasi dari pemberi informasi kepada sasaran dengan maksud terjadi pemahaman aka nisi pesan. Komunikasi adalah proses dengan mana orang yang bekerja dalam orgmanisasi daling mentrasmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya.

2.      Proses komunikasi.
a.       Pengirim, dalam suatu organisasi pengirim mengkomunikasikannya kepada satu atau  lebih orang lain.
b.      Pengkodean, pengirim mengkodekan informasi yang akan disampaikan dengan cara  menerjemahkan ke dalam serangkaian sibol atau isyarat biasanya dalam bentuk  kata-kata.
c.  Pesan adalah bentuk fisik yang digunakan oleh pengirim untuk mengkodekan informasi.
d.      Saluran, atau kanal aialah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
e. Penafsiran kode adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menerjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya
f.       Peneriman adalah orang yang menafsirkan pesan dari pengirim
g. Gangguan  adaah semua faktor yang mengganggu atau mengacaukan proses komunikasi.
h.      Feedback adalah kembalikan dari komunikasi yang menyatakan reaksi terhadap

3.  Hambatan dalam komunikasi, menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah :
a.       Status effect, adanya perbedaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.
b.      Sematic Problems, menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikator.
c.   Perceptual distorsion, dapat disebabkan karena perbedaan cara pendangan yang sempit pada diri sediri dan perbedaan cara berfikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain.
d.   Cultural differences, hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan agama dan lingkungan sosial.
e.   Physical distractions, hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
f.      Poor choice of communication channels, gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan kominkasi.

4.      Komunikasi interpersonal sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan dua orang atau diantara kelompok kecil orang-orang dengan efek dan beberapa umpan balik seketika. Lebih lanjut Devito memberikan pendapatnya tentang pengertian komunikasi antar pribadi (Interpersonal Communication) dan membedakannya berdasarkan 3 hal yaitu : definisi berdasarkan komponen (Componential Definition), definisi berdasarkan hubungan diadik (dyadic), definisi berdasarkan pengembangan (Developmental Definition).

a.      Componential definisi  berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
b.      Definisi berdasarkan hubungan diadik (dyadic), komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua seperti, suami istri. Ciri-ciri nya pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat.
c.      Definisi berdasarkan pengembangan (developmental), komunikasi anar pribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan dari komunikasi bersifat tak pribadio atau interpersonal.

5.  Model pengolahan informasi komunikasi, model pengolahan informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal. Memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu :

a.   Rational, proses informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pembelajaran.
b.      Limited capacity
c.       Expert
d.      Cybermatic

6.      Model interaktif manajemen dalam komunikasi
a.      Confidence, dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman, kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
b.      Immediacy, adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan.
c.       Other orientation,
d. Interaction manajemen, adanya berbagai interaksi dalam menejemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
e.   Expresness, mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.

Daftar pustaka :

           Winardi, J.2010. Manajemen Perubahan. Jakarta : Kencana
Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat, Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. CIDES. Jakarta.
Soetrisno, Loekman. 1995. Negara dan Peranannya Dalam Menciptakan Pembangunan Desa yang Mandiri.  Dalam Seminar Strategi Pembangunan Pedesaan. UGM-UNWAMA. 1-3 Oktober 1987. Yogyakarta.
Suharto, Edi, (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: Refika Aditama
Effendy, O.U., 1996.Sistem Informasi Manajemen.Bandung:Mandar Maju



Rabu, 20 November 2013

tugas sofskill manajemen



       a.       Mengendalikan fungsi manajemen
1.      Pengertian controlling (menegendalikan) adalah Perolehan dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen. Fungsi-Fungsi Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/ Pengawasan (Controlling) :
·     Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
·         Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
·         Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.

2.      Langkah-langkah  dalam mengendalikan fungsi manajemen.
Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 7 elemen, yaitu :
·         Mengidentifikasikan tujuan dan strategi
·         Penyusunan program
·         Penyusunan anggaran
·         Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
·         Pengukuran prestasi
·         Analisis dan pelaporan
·         Tindakan koreksi

3.      Tipe-tipe control dalam manajemen
·         (Awal) Preliminary, Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya
·         (Saat ini) Concurrent, Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
·         (Akhir) Post-action, Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

4.      Jelaskan proses control manajemen, Proses pengendalian manajemen adalah kegiatan yang digunakan  oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang disupervisi  akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan. Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen

b.      Kekuasaan dan pengaruh
 
1.      Pengertian kekuasaan secara umum adalah ‘’kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan’’ (Harold D. Laswell, 1984:9). Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa ‘’kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada pihak lain’’.

2.      Sumber-sumer kekuasaan
Ø  Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
§  Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
§  Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
Ø  Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber kekuasaan kelompok.


3.      Unsur-unsur kekuasaan
Ø  Wewenang, mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti.wewenang dapat bersifat formal maupun informal. Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya. Contoh : hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah-perintah yang diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu

Ø  Paksaan,  Adanya ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi. Contoh : seorang preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.

Ø  Manipulatif, Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan” atau “mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak seperti keadaan nyatanya. Contoh :seperti melukis terkadang mereka menambahkan sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa sebenarnya yang terlihat itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar menabung.

Ø  Kerjasama, Kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk Mencapai suatu tujuan. Contoh : dalam kelompok adanya kerjasama dalam memperoleh Tujuan

Ø  Upah dan prestasi kerja, prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja contoh : seorang yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang diberikan.atasannya

4.      Bentuk-bentuk kekuasaan menurut Frech dan Raven : Ada lima bentuk kekuasaan menurut French and Raven (1960). Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate Power, Expert Power dan Referent Power.
Ø  Coersive Power merupakan suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang mungkin melawan kehendak mereka
Ø  Insentive Power merupakan pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh B sebagai sesuatu yang berharga
Ø  Legitimate Power merupakan suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi.
Ø  Expert Power merupakan suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan.
Ø  Referent Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan kharisma.