a. Mengendalikan
fungsi manajemen
1.
Pengertian controlling (menegendalikan)
adalah Perolehan dan penggunaan informasi
untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan
keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen. Fungsi-Fungsi
Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/ Pengawasan (Controlling) :
·
Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan.
·
Mengambil
langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
·
Melakukan
berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target.
2.
Langkah-langkah dalam mengendalikan fungsi manajemen.
Langkah –
langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 7 elemen, yaitu
:
·
Mengidentifikasikan
tujuan dan strategi
·
Penyusunan program
·
Penyusunan anggaran
·
Kegiatan dan pengumpulan realisasi
prestasi
·
Pengukuran
prestasi
·
Analisis dan
pelaporan
·
Tindakan koreksi
3.
Tipe-tipe control dalam manajemen
·
(Awal)
Preliminary,
Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi
sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat
telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya
·
(Saat
ini) Concurrent,
Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut
Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang
sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
·
(Akhir)
Post-action,
Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini
mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada
hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
4.
Jelaskan proses control manajemen, Proses pengendalian manajemen adalah
kegiatan yang digunakan oleh seluruh
manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang disupervisi akan mengimplementasikan strategi yang
ditetapkan. Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan
kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan,
proses pengorganisasian, proses
pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat
praktisi dan ahli mengenai manajemen
1.
Pengertian kekuasaan secara umum adalah
‘’kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa,
sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari
pelaku yang mempunyai kekuasaan’’ (Harold D. Laswell, 1984:9). Sejalan dengan
itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa ‘’kekuasaan merujuk pada adanya
kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu
pihak kepada pihak lain’’.
2.
Sumber-sumer kekuasaan
Ø Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal
sources of power).
§ Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan
yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
§ Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah
kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
Ø Sumber kekuasaan struktural (structural sources
of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental
power yang merupa-kan sumber kekuasaan kelompok.
3.
Unsur-unsur kekuasaan
Ø Wewenang,
mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada
surat yang pasti.wewenang dapat bersifat formal maupun informal. Wewenang yang
bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan
bawahannya. Contoh : hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu
rumah tangga melaksanakan perintah-perintah yang diperintahkan majikannya serta
memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di
pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah
tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu
Ø Paksaan,
Adanya ancaman yang tidak di inginkan
kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi. Contoh : seorang preman yang
sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
Ø Manipulatif,
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi
orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. sebuah titik dimana kita
berusaha “melebihkan” atau “mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak
seperti keadaan nyatanya. Contoh :seperti melukis terkadang mereka menambahkan
sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa sebenarnya yang terlihat
itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa
mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar menabung.
Ø Kerjasama,
Kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok
untuk Mencapai suatu tujuan. Contoh : dalam kelompok adanya kerjasama dalam
memperoleh Tujuan
Ø Upah
dan prestasi kerja, prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh
karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana
organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja contoh : seorang
yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap
mendapatkan upah yang diberikan.atasannya
4.
Bentuk-bentuk kekuasaan menurut Frech
dan Raven : Ada lima bentuk
kekuasaan menurut French and Raven (1960). Diantaranya Coersive Power,
Insentive Power, Legitimate Power, Expert Power dan Referent Power.
Ø Coersive
Power merupakan suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu
yang mungkin melawan kehendak mereka
Ø Insentive
Power merupakan pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan
imbalan yang dipandang oleh B sebagai sesuatu yang berharga
Ø Legitimate
Power merupakan suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai hasil
dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi.
Ø Expert
Power merupakan suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu
keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat
umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi
manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi
memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan.
Ø Referent
Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan
oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan
seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan kharisma.