Jumat, 23 April 2010

asperger's..

Asperger's syndrome merupakan salah satu tipe pervasive development disorder (PDD). PDDs merupakan sekelompok kondisi termasuk keterlambatan perkembangan keahlian dasar seperti keterampilan bersosialisasi dengan, berkomunikasi dan menggunakan imajinasi.

Gejala

Gejala Asperger's syndrome bervariasi dan mempunyai rentang dari ringan hingga berat. Gejala-gejala umum termasuk:

Gangguan keterampilan sosial. Anak-anak dengan Asperger's syndrome pada umumnya kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan seringkali kaku dalam situasi sosial. Pada umumnya mereka sulit berteman.

Perilahu eksentrik atau kebiasaan yang berulang-ulang. Anak-anak dengan kondisi ini kemungkinan melakukan gerakan yang berulang-ulang, seperti meremas-remas atau memutar jari tangan.

Ritual yang tidak biasa. Anak dengan Asperger's syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu.

Kesulitan komunikasi. Orang-orang dengan Asperger's syndrome kemungkinan tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan seseorang. Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh. Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks.

Keterbatasan ketertarikan. Anak dengan Asperger's syndrome kemungkinan memiliki ketertarikan yang intens bahkan terobsesi terhadap beberapa bidang, seperti jadwal olahraga, cuaca atau peta.

Masalah koordinasi. Gerakan anak dengan Asperger's syndrome kelihatan ceroboh dan kaku.

Berbakat. Banyak anak dengan Asperger's syndrome sangat berbakat di bidang tertentu, seperti musik atau matematika.

Penyebab

Penyebab pasti gangguan ini masih belum diketahui. Akan tetapi, fakta menunjukkan adanya kecenderungan bahwa gangguan ini diturunkan dalam keluarga.

Frekuensi

Jumlah pasti orang yang mengalami gangguan ini belum diketahui. Tapi, gangguan ini dinyatakan lebih umum dibandingkan autisme. Berdasarkan perkiraan yang dikutip situs webmd.com, sindrom ini dialami oleh 0,024 hingga 0,36 persen dari anak-anak. Gangguan ini lebih umum dialami laki-laki dibandingkan perempuan dan biasanya terdiagnosis saat anak berusia antara dua dan enam tahun.

Terapi

Asperger's syndrome belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Akan tetapi, Anda bisa mencoba penanganan yang bisa meningkatkan fungsi dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Orang dengan Asperger's syndrome biasanya ditangani dengan kombinasi dari langkah-langkah berikut:

Pendidikan khusus: Pendidikan yang didisain untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang unik.

Modifikasi perilaku: Hal ini meliputi strategi untuk mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku bermasalah.

Terapi bicara, fisik dan terapi okupasional: Terapi ini didisain untuk meningkatkan kemampuan fungsional anak.

Obat-obatan. Tidak ada obat yang khusus untuk menangani Asperger's syndrome. Tapi, obat-obatan bisa digunakan untuk mengatasi gejala khusus, seperti kecemasan, depresi, serta perilaku yang hiperaktif dan terobsesi. (IK/OL-08)
Sindrom Rett

Apa itu sindrom Rett..

Sindrom Rett adalah gangguan neurologis dan perkembangan yang terjadi di sebagian besar perempuan. Bayi dengan sindrom Rett tampaknya tumbuh dan berkembang secara normal pada awalnya, tetapi kemudian berhenti berkembang dan bahkan kehilangan keterampilan dan kemampuan.

Misalnya, mereka berhenti bicara meskipun mereka selalu mengatakan kata-kata tertentu.. Mereka mereka kehilangan kemampuan untuk berjalan dengan benar Mereka berhenti menggunakan tangan mereka untuk melakukan hal-hal dan sering mengembangkan stereotip gerakan tangan, seperti memeras, bertepuk tangan, atau menepuk tangan mereka.

Sindrom Rett dianggap salah satu gangguan spektrum autisme . Sebagian besar kasus sindrom Rett disebabkan oleh mutasi pada gen MECP2, yang ditemukan pada kromosom X,. lebih Untuk informasi tentang MECP2 gen melihat Apa yang menyebabkan Sindrom Rett? bagian dari publikasi NICHD's Rett Syndrome.

Awal antara 3 bulan dan 3 tahun, kebanyakan anak dengan sindrom Rett mulai menunjukkan beberapa gejala berikut:

* Kehilangan tujuan gerakan tangan, seperti menggenggam dengan jari, mencapai sesuatu, atau menyentuh sesuatu dengan sengaja
* Kehilangan pidato
* Saldo dan masalah koordinasi, termasuk kehilangan kemampuan untuk berjalan dalam banyak kasus
* gerakan tangan Stereotypic, seperti meremas-remas tangan
* Masalah pernapasan, seperti hiperventilasi dan menahan nafas, atau apnea saat terjaga
* Kecemasan dan masalah sosial-perilaku
* disabilities Intelektual dan perkembangan cacat

Ada sejumlah masalah lainnya yang umum di antara mereka yang telah sindrom Rett Tapi, setelah masalah ini tidak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis sindrom Rett.. Masalah-masalah ini dapat termasuk:

* yang melengkung dari tulang belakang yang terjadi pada sekitar 80 persen dari anak perempuan dengan sindrom Rett
* Kejang
* Sembelit dan gastro-esofageal refluks
* Jantung atau jantung masalah, khususnya masalah dengan irama detak jantung mereka
* Masalah makan sendiri, kesulitan menelan dan mengunyah
* Masalah dengan tidur, khususnya pola tidur terganggu di malam hari dan peningkatan total tidur dan siang hari.

Untuk detail lebih lanjut tentang gejala sindrom Rett dan masalah terkait lainnya, lihat Apa saja ciri-ciri khas dari sindrom Rett? di NICHD's publikasi Sindrom Rett.

Apa saja yang biasa sindrom Rett?

Penyedia layanan kesehatan melihat timbulnya gejala sindrom Rett dalam empat tahap:

* Mulai awal Tahap - Pembangunan kios-kios atau berhenti.
* Rapid Merusak Fase - Anak kehilangan keterampilan (regresi) dengan cepat gerakan tangan. Maksud dan pidato biasanya keterampilan pertama hilang.
* Fase Plateau - Regresi melambat, dan masalah lain mungkin tampak untuk mengurangi atau memperbaiki.Kebanyakan orang dengan sindrom Rett menghabiskan sebagian besar hidup mereka di tahap 3.
* Motor Tahap Akhir Menurunnya - Individu dapat menjadi kaku atau kehilangan otot, beberapa mungkin menjadi tak bergerak.

Kebanyakan perempuan dengan sindroma Rett hidup sampai dewasa. Mereka biasanya akan membutuhkan perawatan dan bantuan sepanjang hidupnya

Namun, anak-anak dapat diobati untuk beberapa masalah yang terkait dengan kondisi tersebut.Perawatan ini umumnya bertujuan untuk memperlambat hilangnya kemampuan, meningkatkan atau mempertahankan gerakan, dan mendorong komunikasi dan kontak sosial.

Orang dengan sindrom Rett sering mendapat manfaat dari pendekatan tim untuk perawatan, di mana berbagai jenis penyedia layanan kesehatan berperan, bersama dengan anggota keluarga Anggota tim ini mungkin termasuk.:

* Fisik terapis, yang dapat membantu pasien meningkatkan atau mempertahankan mobilitas dan keseimbangan dan mengurangi cacat kembali dan anggota badan
* Kerja terapis, yang dapat membantu pasien meningkatkan atau mempertahankan penggunaan tangan mereka dan mengurangi gerakan tangan stereotypic.
* Pidato-bahasa terapis, yang dapat membantu pasien menggunakan cara-cara non-verbal komunikasi dan meningkatkan interaksi sosial.

pilihan lain, seperti obat-obatan (seperti untuk masalah sembelit atau jantung) atau pembedahan (untuk memperbaiki kelengkungan tulang belakang atau cacat jantung yang benar) juga efektif untuk mengobati beberapa gejala sindrom Rett.



sumber: national institute of chlid healt and human developtmen

Selasa, 13 April 2010

CARA PENANGGULANGAN DISALKULIA

CARA PENANGGULANGAN DISKALKULIA

Diagnosa diskalkulia harus dilakukan oleh spesialis yang berkompeten di bidangnya berdasarkan serangkaian tes dan observasi yang valid dan terpercaya. Bentuk terapi atau treatment yang akan diberikan pun harus berdasarkan evaluasi terhadap kemampuan dan tingkat hambatan anak secara detail dan menyeluruh.
Bagaimanapun, kesulitan ini besar kemungkinan terkait dengan kesulitan dalam aspek-aspek lainnya, seperti disleksia. Perbedaan derajat hambatan akan membedakan tingkat treatment dan strategi yang diterapkan. Selain penanganan yang dilakukan ahli, orang tua pun disarankan melakukan beberapa latihan yang dapat mengurangi gangguan belajar, yaitu:

1. Cobalah memvisualisasikan konsep matematis yang sulit dimengerti, dengan menggunakan gambar ataupun cara lain untuk menjembatani langkah-langkah atau urutan dari proses keseluruhannya.
2. Bisa juga dengan menyuarakan konsep matematis yang sulit dimengerti dan minta si anak mendengarkan secara cermat. Biasanya anak diskalkulia tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep secara verbal.
3. Tuangkan konsep matematis ataupun angka-angka secara tertulis di atas kertas agar anak mudah melihatnya dan tidak sekadar abstrak. Atau kalau perlu, tuliskan urutan angka-angka itu untuk membantu anak memahami konsep setiap angka sesuai dengan urutannya.
4. Tuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek serta aktivitas sederhana sehari-hari. Misalnya, berapa sepatu yang harus dipakainya jika bepergian, berapa potong pakaian seragam sekolahnya dalam seminggu, berapa jumlah kursi makan yang diperlukan jika disesuaikan dengan anggota keluarga yang ada, dan sebagainya.
5. Sering-seringlah mendorong anak melatih ingatan secara kreatif, entah dengan cara menyanyikan angka-angka, atau cara lain yang mempermudah menampilkan ingatannya tentang angka.
6. Pujilah setiap keberhasilan, kemajuan atau bahkan usaha yang dilakukan oleh anak.
7. Lakukan proses asosiasi antara konsep yang sedang diajarkan dengan kehidupan nyata sehari-hari, sehingga anak mudah memahaminya.
8. Harus ada kerja sama terpadu antara guru dan orang tua untuk menentukan strategi belajar di kelas, memonitor perkembangan dan kesulitan anak, serta melakukan tindakan-tindakan yang perlu untuk memfasilitasi kemajuan anak. Misalnya, guru memberi saran tertentu pada orang tua dalam menentukan tugas di rumah, buku-buku bacaan, serta latihan yang disarankan.

faktor penyebab diskalkulia

FAKTOR PENYEBAB DISKALKULIA

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi gangguan ini, di antaranya:
1. Kelemahan pada proses penglihatan atau visual
Anak yang memiliki kelemahan ini kemungkinan besar akan mengalami diskalkulia. Ia juga berpotensi mengalami gangguan dalam mengeja dan menulis dengan tangan.
2. Bermasalah dalam hal mengurut informasi
Seorang anak yang mengalami kesulitan dalam mengurutkan dan mengorganisasikan informasi secara detail, umumnya juga akan sulit mengingat sebuah fakta, konsep ataupun formula untuk menyelesaikan kalkulasi matematis. Jika problem ini yang menjadi penyebabnya, maka anak cenderung mengalami hambatan pada aspek kemampuan lainnya, seperti membaca kode-kode dan mengeja, serta apa pun yang membutuhkan kemampuan mengingat kembali hal-hal detail.
3. Fobia matematika
Anak yang pernah mengalami trauma dengan pelajaran matematika bisa kehilangan rasa percaya dirinya. Jika hal ini tidak diatasi segera, ia akan mengalami kesulitan dengan semua hal yang mengandung unsur hitungan.

gejala diskalkulia

Gejala diskalkulia

1. kesulitan dengan aritmatika, bingung dengan tanda : + – : x (kesulitan mengenali pola ketika menjumlah, mengurangi, mengalikan, membagi)
2. kesulitan mengerti konsep nilai, jumlah, urutan angka, angka positif dan negatif
3. kesulitan mengurutkan informasi atau peristiwa
4. kesulitan menggunakan langkah-langkah dalam operasi matematika
5. kesulitan mengerti bagian-bagian (setengah, sepertiga, seperempat)
6. Tidak mampu menyatakan angka mana dari 2 angka berbeda yang nilainya lebih tinggi
7. Kesulitan dengan tugas sehari-hari seperti menghitung uang kembalian atau membaca jam analog
8. kesulitan dengan konsep waktu dan mengukur berapa lama waktu (hari, minggu, jam, setengah jam, seperempat jam)
9. kesulitan dengan arah kiri dan kanan, utara, selatan, timur, barat, walaupun dengan bantuan kompas
10. kesulitan memperkirakan ukuran suatu benda atau jarak
11. kesulitan membaca urutan angka, atau membalik angka ketika diulang, misalnya 56 jadi 65

pengertian diskalkulia

Diskalkulia.

Diskalkulia adalah kesulitan untuk melakukan hitungan matematik. Diskalkulia bisa terjadi pada siapapun dan tidak tergantung pada intelektualnya (IQ), di mana mereka mengalami kesulitan dengan waktu, pengukuran, dan pemikiran sebab akibat.

pengertian diskalkulia

Diskalkulia.

Diskalkulia adalah kesulitan untuk melakukan hitungan matematik. Diskalkulia bisa terjadi pada siapapun dan tidak tergantung pada intelektualnya (IQ), di mana mereka mengalami kesulitan dengan waktu, pengukuran, dan pemikiran sebab akibat.

membantu anak disgrafia

MEMBANTU ANAK DISGRAFIA

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak dengan gangguan ini. Di antaranya:

1. Pahami keadaan anak

Sebaiknya pihak orang tua, guru, atau pendamping memahami kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki anak disgrafia. Berusahalah untuk tidak membandingkan anak seperti itu dengan anak-anak lainnya. Sikap itu hanya akan membuat kedua belah pihak, baik orang tua/guru maupun anak merasa frustrasi dan stres. Jika memungkinkan, berikan tugas-tugas menulis yang singkat saja. Atau bisa juga orang tua
meminta kebijakan dari pihak sekolah untuk memberikan tes kepada anak dengan gangguan ini secara lisan, bukan tulisan.

2. Menyajikan tulisan cetak

Berikan kesempatan dan kemungkinan kepada anak disgrafia untuk belajar menuangkan ide dan konsepnya dengan menggunakan komputer atau mesin tik. Ajari dia untuk menggunakan alat-alat agar dapat mengatasi hambatannya. Dengan menggunakan komputer, anak bisa memanfaatkan sarana korektor ejaan agar ia mengetahui kesalahannya.

3. Membangun rasa percaya diri anak

Berikan pujian wajar pada setiap usaha yang dilakukan anak. Jangan sekali-kali menyepelekan atau melecehkan karena hal itu akan membuatnya merasa rendah diri dan frustrasi. Kesabaran orang tua dan guru akan membuat anak tenang dan sabar terhadap dirinya dan terhadap usaha yang sedang dilakukannya.

4. Latih anak untuk terus menulis

Libatkan anak secara bertahap, pilih strategi yang sesuai dengan tingkat kesulitannya untuk mengerjakan tugas menulis. Berikan tugas yang menarik dan memang diminatinya, seperti menulis surat untuk teman, menulis pada selembar kartu pos, menulis pesan untuk orang tua, dan sebagainya. Hal ini akan meningkatkan kemampuan menulis anak disgrafia dan membantunya menuangkan konsep abstrak tentang huruf dan kata dalam bentuk tulisan konkret.

strategi disgrafia

STRATEGI disgrafia
1. Mendorong siswa untuk menguraikan pikiran mereka. Penting untuk mendapatkan ide-ide utama di atas kertas tanpa harus berjuang dengan rincian ejaan, tanda baca, dll
2. Minta siswa menggambar sebuah pikiran untuk setiap paragraf.
3. Siswa telah mendikte ide-ide mereka ke dalam sebuah tape recorder dan kemudian dengarkan dan tuliskan kemudian.
4. Apakah mereka berlatih keterampilan keyboard. Mungkin sulit pada awalnya, tetapi setelah mereka telah mempelajari pola kunci, mengetik akan lebih cepat dan lebih jelas daripada tulisan tangan.
5. Memiliki komputer yang tersedia bagi mereka untuk mengatur informasi dan memeriksa ejaan. Bahkan jika mereka keterampilan keyboard tidak besar, komputer dapat membantu dengan rincian.
6. Apakah mereka terus berlatih tulisan tangan. Akan ada saat sepanjang kehidupan siswa bahwa mereka akan harus mampu menulis hal-hal yang turun dan bahkan mungkin berbagi tulisan tangan dengan orang lain. Ini akan terus meningkat selama mahasiswa itu terus bekerja di.
7. Mendorong siswa untuk berbicara keras ketika mereka menulis. Ini dapat memberikan umpan balik yang berharga pendengaran.
8. Memungkinkan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas tertulis termasuk mencatat, menyalin, dan tes.
9. Menggariskan tuntutan tertentu tugas kursus / berkesinambungan penilaian; ujian, dll melek komputer sehingga kemungkinan masalah dapat diramalkan.
10. Berikan dan memungkinkan siswa untuk memulai proyek-proyek atau penugasan awal.

gejala disgrapia

GEJALA disgrapia
1. Siswa dapat menunjukkan verbal kuat tapi miskin khususnya keterampilan menulis
2. Random (atau tidak ada) tanda baca. Kesalahan ejaan (kadang-kadang kata yang sama dieja berbeda); pembalikan; phonic perkiraan; suku kelalaian; kesalahan dalam akhiran umum. Kecanggungan dan disordering sintaksis; kesan buta huruf. Salah tafsir pertanyaan dan kuesioner item. Teratur penomoran dan nomor ditulis pembalikan.
3. Umumnya tidak terbaca menulis (meskipun tepat waktu dan perhatian yang diberikan tugas).
4. Inkonsistensi: campuran dari cetak dan kursif, huruf besar dan kecil, atau tidak teratur ukuran, bentuk, atau huruf miring.
5. Selesai kata-kata atau huruf, kata-kata dihilangkan.
6. Posisi pada halaman yang tidak konsisten sehubungan dengan garis dan marjin dan ruang tidak konsisten antara kata dan huruf.
7. Pegangan sempit atau tidak biasa, terutama memegang alat-alat tulis sangat dekat dengan kertas, atau memegang jempol lebih dari dua jari dan menulis dari pergelangan tangan.
8. Berbicara dengan diri sendiri saat menulis, atau hati-hati mengamati tangan yang sedang menulis.
9. Memperlambat atau bekerja menyalin atau menulis – bahkan jika rapi dan dapat dibaca.

tatalaksana disleksia

Tatalaksana disleksia

Tatalaksana disleksia diarahkan pada kehidupan penderita. Pada anak yang masih kecil tatalaksana diarahkan pada perbaikan. Setelah anak semakin besar maka tatalaksana diarahkan pada proses adaptasi.

Program intervensi yang diberikan merupakan faktor-faktor penting dalam membaca yaitu mengajarkan anak untuk memanipulasi fonem dengan huruf, memfokuskan instruksi pada satu atau dua jenis manipulasi fonem, pola pengajaran dalam kelompok kecil, dan instruksi yang sistematis dan eksplisit. Intervensi yang efektif akan mengajarkan anak untuk mengerti bagaimana huruf berhubungan dengan suara dari huruf tersebut serta pola mengeja.

Kefasihan ditunjukkan dengan kemampuan membaca secara oral dengan kecepatan yang cukup, akurat dan ekspresi yang tepat. Kefasihan sangat penting karena membutuhkan pengenalan kata yang ototmatis. Meskipun kefasihan merupakan hal yang sangat penting dalam tatalaksana tetapi sering hal ini dilupakan. Cara yang paling efektif untuk mengasah kefasihan adalah dengan mengulang membaca secara oral dengan bimbingan, hal ini dapat dilakukan dengan bimbingan guru, orang dewasa atau teman sebaya dengan pemberian umpan balik sesudahnya. Umpan balik merupakan hal yang penting dan tidak boleh dilupakan.

Tatalaksana disleksia pada anak usia SMP-SMA serta perguruan tinggi lebih ditujukan pada adaptasi dan penerimaan. Pada anak usia ini biasanya penderita tidak menunjukkan kelainan dalam pengenalan kata tetapi akan mengalami kesulitan dalam membaca sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Pada penderita tambahan dalam membaca dan mengerti hal yang dibaca. Selain itu dapat dipergunakan alat bantu tambahan seperti laptop yang dilengkapi program untuk memperbaiki ejaan, penggunaan alat perekam, bantuan tutor serta penggunaan kelas terpisah yang tidak ramai saat hujan. Sangat penting untuk ditekankan bahwa disleksia tidak berhubungan dengan tingkat kepandaian.

Karakteristik Dysgraphia

Karakteristik Dysgraphia:

Orang dengan dysgraphia, mengalami kesulitan besar dengan bahasa tertulis walaupun memiliki instruksi formal. tulisan tangan mereka mungkin termasuk pembalikan, kesalahan ejaan, dan mungkin tidak terbaca. Beberapa siswa dengan dysgraphia juga mungkin mengalami kesulitan dengan pengolahan bahasa dan hubungan antara kata dan ide-ide yang mereka wakili.

Pengertian dsygraphia

DYSGRAPHIA

"Dysgraphia" adalah akibat ketidakmampuan belajar dari kesulitan dalam mengekspresikan pikiran secara tertulis dan grafik. Hal ini umumnya mengacu pada tulisan tangan yang sangat buruk.

Setiap Negara memiliki kriteria sendiri yang menentukan apakah seorang siswa memiliki ketidakmampuan belajar sebagaimana didefinisikan oleh pedoman pendidikan khusus. Saat menulis siswa atau grafik kesulitan yang parah cukup untuk memenuhi kriteria ini, layanan pendidikan khusus ditandai. Masalah timbul karena kriteria "dysgraphia" tidak memiliki didefinisikan dengan jelas. Seorang siswa dengan tingkat kesulitan tulisan tangan dapat diberi label "dysgraphic" oleh beberapa ahli pendidikan, tapi mungkin atau mungkin tidak membutuhkan layanan pendidikan khusus.

Sebagian besar siswa kesulitan belajar dinonaktifkan pengalaman dengan tulisan tangan dan mungkin dapat dianggap "dysgraphic". Namun, istilah ini jarang digunakan di sekolah-sekolah umum karena tidak adanya kriteria umum diakui atau terukur.

dukungan anak disleksia

Adapun dukungan anak disleksia yang dapat dilakukan orang tua di rumah adalah:
-Bacakan buku dan bantu mereka saat hendak membaca buku sendiri
-Untuk usia pra sekolah, ajarkan rima, bermain game kata-kata dan puzzle juga akan membantu.
-Ajarkan dan latih bersama bagaimana mengenakan pakaian
-Jangan memfokuskan pada kelemahannya, dukung kegiatan yang disenangi
-Bantu untuk mengerjakan PR
-Tingkatkan kepercayaan diri mereka
-Berikan suplemen minyak ikan yang mengandung omega-3 dan Omega-6 sehingga dapat meningkatkan konsentrasinya saat membaca dan menulis

gejala disleksia

Gejala

Gejala disleksia dapat menjadi sulit untuk mengenali sebelum anak masuk sekolah, tetapi beberapa petunjuk awal mungkin menunjukkan adanya masalah. Setelah anak mencapai usia sekolah, kemungkinan guru yang pertama kali akan mengetahui masalah si anak.

Sebelum sekolah

Tanda dan gejala bahwa seorang anak muda mungkin beresiko disleksia meliputi:
* Terlambat bicara
* Menambahkan kata-kata baru perlahan-lahan
* Kesulitan mengungkapkan sesuatu

Usia sekolah
Setelah anak sekolah, gejala disleksia menjadi lebih jelas, antara lain:
* Membaca pada tingkat di bawah tingkat yang diharapkan untuk usia anak
* Masalah pengolahan dan memahami apa yang dia dengar
* Kesulitan memahami petunjuk cepat
* Kesulitan mengikuti lebih dari satu perintah pada satu waktu
* Masalah mengingat urutan hal-hal tertentu
* Kesulitan melihat (dan kadang-kadang mendengar) persamaan dan perbedaan dalam huruf dan kata.
* Ketidakmampuan untuk mengucapkan kata-kata asing
* Kesulitan mengeja
* Kesulitan belajar bahasa asing

Pengertian Disleksia

Pengertian Disleksia

Disleksia adalah penurunan kemampuan otak untuk menerjemahkan gambar tertulis yang diterima dari mata ke dalam bahasa yang bermakna. Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang paling umum pada anak-anak.

Disleksia biasanya terjadi pada anak-anak dengan penglihatan normal dan kecerdasan normal. Anak-anak dengan disleksia biasanya memiliki ujaran normal, tetapi mungkin mengalami kesulitan menafsirkan bahasa lisan dan menulis.
Disleksia ditandai dengan adanya kesulitan membaca pada anak maupun dewasa yang seharusnya menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk membaca secara fasih dan akurat.

Disleksia merupakan salah satu masalah tersering yang terjadi pada anak dan dewasa. angka kejadian di dunia berkisar 5-17% pada anak usia sekolah. Disleksia adalah gangguan yang paling sering terjadi pada masalah belajar. Kurang lebih 80% penderita gangguan belajar mengalami disleksia.
Angka kejadian disleksia lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan yaitu berkisar 2:1 sampai 5:1. Ada juga yang mengatakan bahwa ternyata tidak terdapat perbedaan angka kejadian antara laki-laki dan perempuan.

Sabtu, 10 April 2010

Deteksi dini disleksia pada anak

Deteksi dini disleksia pada anak

Kesulitan membaca yang tidak diharapkan (kesulitan membaca pada seseorang yang tidak sesuai dengan kemampuan kognitif orang tersebut atau tidak sesuai dengan usia, tingkat kepandaian dan tingkat pendidikan), selain itu terdapat masalah yang berhubungan dengan proses fonologik.

Pada anak usia prasekolah, adanya riwayat keterlambatan berbahasa atau tidak tampaknya bunyi dari suatu kata (kesulitan bermain kata-kata yang berirama, kebingungan dalam menghadapi kata-kata yang mirip, kesulitan belajar mengenal huruf) disertai dengan adanya riwayat keluarga yang menderita disleksia, menunjukkan faktor risiko yang bermakna untuk menderita disleksia.

Pada anak usia sekolah biasanya keluhan berupa kurangnya tampilan di sekolah tetapi sering orangtua dan guru tidak menyadari bahwa anak tersebut mengalami kesulitan membaca. Biasanya anak akan terlihat terlambat berbicara, tidak belajar huruf di taman kanak-kanak dan tidak belajar membaca pada sekolah dasar. Anak tersebut akan makin tertinggal dalam hal pelajaran sedangkan guru dan orangtua biasanya makin heran mengapa anak dengan tingkat kepandaian yang baik mengalami kesulitan membaca.

Walaupun anak telah diajarkan secara khusus, biasanya anak tersebut akan dapat membaca tetapi lebih lambat. Anak tidak akan fasih membaca dan tidak dapat mengenali huruf secara tepat. Disgrafia biasanya menyertai disleksia. Selain itu penderita disleksia akan mengalami gangguan kepercayaan diri.

Jumat, 02 April 2010

APAKAH KESULITAN BELAJAR DAPAT DIATASI ?

APAKAH KESULITAN BELAJAR DAPAT DIATASI ?

Walaupun gangguan yang terjadi pada sebagian otak sudah tidak dapat
diperbaiki lagi, tetapi masih ada bagian otak lain yang masih dapat
dirangsang untuk dapat berfungsi optimal. Oleh karena itu pemberian
terapi
haruslah sedini dan seoptimal mungkin, sehingga anak diharapkan dapat
mengejar apa yang menjadi kekurangannya selama ini. Penanganan yang
diberikan pada kasus anak dengan kesulitan belajar tergantung pada
hasil
pemeriksaan yang komprehensif dari tim kerja. Tim ini terdiri dari
berbagai
tenaga profesional ( sudah disebutkan di atas ) yang bekerja pada
suatu
klinik kesulitan belajar. Dengan demikian orang tua akan memperoleh
pelayanan `one stop assessment' yang mempermudah mereka dalam mencari
pertolongan untuk anaknya.
Penanganan yang diberikan pada anak dengan kesulitan belajar
meliputi ;
o Penatalaksanaan di bidang medis
o Penatalaksanaan di bidang pendidikan

· Penatalaksanaan di bidang medis
o Terapi obat
Pengobatan yang diberikan adalah sesuai dengan gangguan fisik atau
psikiatrik yang diderita oleh anak, misalnya ;
§ Berbagai kondisi depresi dapat diberikan obat gol. Antidepresan
§ GPPH diberikan obat gol. Psikostimulansia, misalnya Ritalin
§ Dll.

o Terapi perilaku
Terapi perilaku yang sering diberikan adalah modifikasi perilaku.
Dalam hal
ini anak akan mendapatkan penghargaan langsung jika ia dapat memenuhi
suatu
tugas atau tanggung jawab atau berperilaku positif tertentu. Di lain
pihak,
ia akan mendapatkan peringatan jika ia memperlihatkan perilaku
negatif.
Dengan adanya penghargaan dan peringatan langsung ini maka diharapkan
anak
dapat mengontrol perilaku negatif yang tidak dikehendaki, baik di
sekolah
atau di rumah.
o Psikoterapi suportif
Dapat diberikan kepada anak dan keluarganya. Tujuannya ialah untuk
memberi
pengertian dan pemahaman mengenai kesulitan yang ada, sehingga dapat
menimbulkan motivasi yang konsisten dalam usaha untuk memerangi
kesulitan
ini.
o Pendekatan psikososial lainnya ialah ;
§ Psikoedukasi orang tua dan guru
§ Pelatihan keterampilan sosial bagi anak
· Penatalaksanaan di bidang pendidikan
Dalam hal ini terapi yang paling efektif ialah terapi remedial, yaitu
bimbingan langsung oleh guru yang terlatih dalam mengatasi kesulitan
belajar anak. Guru remedial ini akan menyusun suatu metoda pengajaran
yang
sesuai bagi setiap anak. Mereka juga melatih anak untuk dapat belajar
dengan baik dengan tehnik-tehnik pembelajaran tertentu ( sesuai
dengan
jenis kesulitan belajar yang dihadapi anak ) yang sangat bermanfaat
bagi
anak dengan kesulitan belajar.

jenis kesulitan belajar

JENIS KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar bukanlah suatu diagnosis tunggal semata-mata,
melainkan
terdiri dari berbagai jenis gangguan dengan berbagai macam gejala,
penyebab, pengobatan dan perjalanan penyakit. Tidak semua problem
belajar
merupakan suatu kesulitan belajar. Ada anak yang menunjukkan
perkembangan
suatu keahlian tertentu lebih lambat daripada anak lain seusianya dan
sebaliknya, tetapi masih dalam batas kewajaran. Untuk menentukan
apakah
seorang anak mengalami kesulitan belajar tertentu atau tidak
digunakan
pedoman yang diambil dari Diagnostic & Statistical Manual of Mental
Disorders IV ( DSM - IV ).

Ada 2 kelompok besar kesulitan belajar, yaitu ;
1. Gangguan Perkembangan Wicara & Berbahasa
Problem wicara & bahasa seringkali merupakan indikator awal adanya
kesulitan belajar pada seorang anak. Gangguan berbahasa pada anak
usia
balita berupa keterlambatan komunikasi baik verbal ( berbicara )
maupun
non-verbal. Secara umum dapat dikatakan bahwa bila anak berusia 2
tahun
belum dapat mengatakan kalimat 2 kata yang berarti, maka anak
mengalami
keterlambatan perkembangan wicara-bahasa.
Anak dengan Gangguan Perkembangan Wicara & Bahasa dapat mengalami
kesulitan
untuk ;
· Memproduksi suara huruf/kata tertentu
· Menggunakan bahasa verbal/tutur dalam berkomunikasi, tetapi
pemahaman bahasanya baik. Orang tua sering kali berkata " anak saya
mengerti apa yang saya ucapkan, tetapi belum bias berbicara ".
· Memahami bahasa verbal yang dikemukakan oleh orang lain,
walaupun kemampuan pendengarannya baik. Anak hanya dapat meniru kata-
kata
tanpa mengerti artinya ( membeo ).
2. Gangguan Kemampuan Akademik ( Academic Skills Disorders )
Ada 3 jenis Gangguan Kemampuan Akademik ;
o Gangguan Membaca
Membaca merupakan dasar utama untuk memperoleh kemampuan belajar di
bidang
lainnya. Proses membaca ini merupakan suatu proses yang kompleks yang
melibatkan ke dua belahan otak. Persentasi dari Gangguan Membaca ini
dikatakan sebesar 2- 8 % dari anak usia sekolah. Anak yang mengalami
Gangguan Membaca menunjukkan adanya ;
i. Inakurasi dalam membaca, seperti ;
§ Membaca lambat, kata demi kata jika dibandingkan dengan anak
seusianya, intonasi suara turun naik tidak teratur
§ Sering terbalik dalam mengenali huruf dan kata, misalnya antara
kuda dengan daku, palu dengan lupa, huruf b dengan d, p dengan q, dll
§ Kacau terhadap kata yang hanya sedikit perbedaannya, misalnya bau
dengan buah, batu dengan buta, rusa dengan lusa, dll
§ Sering mengulangi dan menebak kata-kata atau frasa
ii. Pemahaman yang buruk dalam membaca, dalam arti anak tidak
mengerti
isi cerita/teks yang dibacanya.

o Gangguan Menulis Ekspresif
Kondis ini ditandai oleh ketidakmampuan anak untuk membuat suatu
komposisi
tulisan dalam bentuk teks, dan keadaan ini tidak sesuai dengan
tingkat
perkembangan anak seusianya. Gejala utamanya ialah adanya kesalahan
dalam
mengeja kata-kata, kesalahan tata bahasa, kesalahan tanda baca,
paragraf
dan tulisan tangan yang sangat buruk. Selain itu, mereka juga
mengalami
kemiskinan tema dalam karangannya.
· Gangguan Berhitung
Gangguan Berhitung merupakan suatu gangguan perkembangan kemampuan
aritmetika atau keterampilan matematika yang jelas mempengaruhi
pencapaian
prestasi akademikanya atau mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak.
Gejala
yang ditampilkan di antaranya ialah;
§ Kesulitan dalam mempelajari nama-nama angka
§ Kesulitan dalam mengikuti alur suatu hitungan
§ Kesulitan dengan pengertian konsep kombinasi dan separasi
§ Inakurasi dalam komputasi
§ Selalu membuat kesalahan hitungan yang sama
§ Dll

BERBAGAI JENIS GANGGUAN FISIK DAN PSIKIATRIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN TIMBULNYA KESULITAN BELAJAR PADA ANAK.

BERBAGAI JENIS GANGGUAN FISIK DAN PSIKIATRIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TIMBULNYA KESULITAN BELAJAR PADA ANAK.

I. GANGGUAN FISIK
Gangguan dalam sistim saraf pusat/otak anak atau organ pendengaran
atau
organ penglihatan, misalnya oleh karena adanya infeksi baik langsung
maupun
tidak langsung pada otak, trauma pada otak, penyakit bawaan, gangguan
konduksi listrik ( epilepsi ), gangguan metabolic sistemik, dll.
Semua ini
dapat yang menyebabkan timbulnya disfungsi otak minimal, yang mungkin
bermanifestasi dalam berbagai bentuk gangguan psikiatrik, di
antaranya
ialah kesulitan belajar.

II. GANGGUAN PSIKIATRIK
o Retardasi Mental
Kondisi ini ditandai oleh tingkat kecerdasan anak yang berada di
bawah
rata-rata. Anak akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
sehari-hari sebagaimana anak seusianya, seperti mengurus dirinya
sendiri,
melakukan pekerjaan rumah atau berinteraksi dengan lingkungannya.
o Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktivitas.
Ciri utama dari gangguan ini adalah kesulitan anak untuk memusatkan
perhatian-nya yang timbul pada lebih dari satu situasi, misalnya di
rumah,
di sekolah dan di dalam kendaraan, dll, dapat disertai atau tidak
disertai
dengan hiperaktivitas. Gangguan ini disebabkan oleh adanya kelainan
fungsi
inhibisi perilaku dan kontrol diri. Anak tidak mampu untuk
berkonsentrasi
pada satu pekerjaan tertentu, dan merencanakan tujuan dari pekerjaan
tersebut. Ia tidak mampu menyusun langkah-langkah dalam usaha untuk
mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia akan mengalami kesulitan
dalam
menyimak pelajaran yang diberikan gurunya, dan akhirnya ia tidak
mengerti
apa yang diterangkan oleh gurunya itu.
· Gangguan Tingkah Laku
Pada anak yang mengalami gangguan ini seringkali dikatakan sebagai
anak
nakal, sulit diatur, suka melawan, sering membolos dan berperilaku
antisosial, dll. Anak dengan Gangguan Tingkah Laku ini seringkali
mempunyai
prestasi akademik di bawah taraf yang diperkirakan. Kesulitan belajar
yang
terjadi dikarenakan anak sering membolos, malas, motivasi belajar
yang
kurang, kurang disiplin, dll.
o Gangguan Depresi
Seorang anak yang mengalami Gangguan Depresi akan menunjukkan gejala-
gejala
seperti,
o Perasaan sedih yang berkepanjangan
o Suka menyendiri
o Sering melamun di dalam kelas/di rumah
o Kurang nafsu makan atau makan berlebihan
o Sulit tidur atau tidur berlebihan
o Merasa lelah, lesu atau kurang bertenaga
o Merasa rendah diri
o Sulit konsentrasi dan sulit mengambil keputusan
o Merasa putus asa
o Gairah belajar berkurang
o Tidak ada inisiatif, hipo/hiperaktivitas
Anak dengan gejala-gejala depresi akan memperlihatkan kreativitas,
inisiatif dan motivasi belajar yang menurun, dengan demikian akan
menimbulkan kesulitan belajar sehingga membuat prestasi belajar anak
menurun hari demi hari.

sumber..http://groups.yahoo.com/group/cfbe/message/5531

gangguan belajar pada anak berbakat

Gangguan belajar disebabkan adanya gangguan perkembangan yang mengakibatkan fungsi inteligensia terganggu. Keunikan, kelebihan, dan karakteristik anak semacam ini yang membutuhkan metode pendidikan dan keilmuan yang khusus.

Umumnya mereka terlambat bicara dan terjebak dalam diagnosis autisme, sekalipun memang mereka mempunyai gejala mirip autisme. Tidak jarang pula tertukar diagnosis mereka dengan autisme Asperger ataupun autis savant. Autis Asperger ada yang mempunyai IQ tinggi (tetapi tidak mengalami keterlambatan bicara), dan autis savant mempunyai talenta luar biasa (tetapi mengalami gangguan sangat luas dalam area inteligensia, seperti dalam film Rainman yang diperankan Dustin Hoffman).

Dalam uji psikologi, anak berbakat dengan gangguan belajar menunjukkan taraf intelegensi yang tidak harmonis, didapatkan kemampuan abstraksi dan logika analisis, tetapi tertinggal dalam kemampuan verbal.

Kesulitan yang sering mengikuti hingga dewasa adalah gangguan pada memori jangka pendek yang mengatur kemampuan hafalan, terlihat dari nilai hasil uji digit span test yang rendah, 2-3 (normal, 2-9). Para ahli audiologi menyebutnya auditory processing disorder (APD). Artinya bukan telinganya yang terganggu, tetapi proses informasi di otak terganggu sehingga mereka sering tampak seperti anak tuli atau melongo jika diajak bicara dan tidak merespons jika dipanggil. Pada akhirnya berakibat mengalami ketertinggalan perkembangan bicara dan bahasa.

Berbagai gangguan perkembangan lain yang menyertai saat masih balita adalah ketidaksinkronan dalam perkembangan dimana perkembangan motorik kasar berkembang hebat, tetapi motorik halus tertinggal, seperti memiliki kemampuan visual tetapi tidak memiliki kemampuan audio, memiliki sensor peraba yang sangat peka sehingga jijik dengan benda basah dan lembek.

Ia mempunyai periode berkonsentrasi intensif, namun juga kadang tampak bagai anak tidak bisa konsentrasi dan hiperaktif sehingga sering terjebak dalam diagnosis anak dengan gangguan konsentrasi atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Mereka sangat emosional, keras kepala, dan sulit diatur.

Apabila mereka mendapatkan dukungan dalam pendidikan yang tidak menunjang hanya akan menyebabkan masalah lebih sulit, yaitu jatuhnya anak ke dalam kondisi frustrasi, depresi, hilang percaya diri, berkembangnya konsep diri negatif, timbul perilaku bermasalah, atau timbul keinginan bunuh diri.

Sulit mencari sekolah yang mau menerima, karena pihak sekolah tidak memiliki guru yang mengerti ilmu learning disabilities dalam mengenal karakteristik psikis anak berbakat memang tidak dikenal, terlebih yang mempunyai keistimewaan ganda seperti mengalami gangguan belajar.

Daftar pustaka :

Bibilung. (2007). Anak berbakat dengan gangguan belajar. http://bibilung.wordpress.com/ 2007/07/16/anak-berbakat-dengan-gangguan-belajar/

diagnosa gangguan belajar

DIAGNOSA

Anak yang tidak membaca atau belajar pada tingkatan yang diharapkan untuk kemampuan verbal atau kecerdasan harus dievaluasi. Pemeriksaan pendengaran dan penglihatan harus dijalankan, karena masalah pikiran sehat ini bisa juga berhubungan dengan keahlian membaca dan menulis.

Dokter meneliti anak tersebut untuk berbagai gangguan fisik. Anak tersebut melakukan rangkaian tes kecerdasan, baik verbal maupun non verbal, dan tes akademik pada membaca, menulis, dan keahlian aritmatik.

Cara Membantu Anak Mengatasi Gangguan Belajar, Tips Bagi Orang Tua.

Cara Membantu Anak Mengatasi Gangguan Belajar, Tips Bagi Orang Tua.

Anak yang mengalami gangguan belajar sering kali akan menunjukkan gangguan perilaku. Hal ini bisa berdampak pada hubungan pasien dengan orang-orang di sekitarnya (keluarga, guru dan teman-teman sebaya). Untuk itu anak perlu didampingi untuk menghadapi situasi ini.

Orang tua merupakan guru yang pertama dan terdekat dengan anak. Dengan demikian, peran orang tua sangat penting untuk mengenali permasalahan apa yang dialami anak. Selain itu, penting juga untuk menemukan kekuatan atau kemampuan yang dimiliki anak. Hal ini akan membantu orang tua mendukung anak mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak.

Tugas anak adalah bermain, maka proses belajar pun sebaiknya menjadi proses yang menyenangkan untuk anak. Apalagi pada anak dengan gangguan belajar, penting untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membebani anak. Kenali hal apa yang membuat anak merasa senang. Misalnya, jika anak tersebut menyukai lagu tertentu, ajak anak itu belajar sambil memutarkan lagu tersebut. Ijinkan anak membawa mainan kesayangannya saat belajar. Jika anak senang dengan suatu obyek tertentu, misalnya kereta api, sertakan bentuk kereta api dalam pelajaran. Sebagai contoh, anak dengan gangguan berhitung, saat belajar berhitung dapat digunakan gambar kereta api yang dia senangi.

Anak dengan gangguan belajar juga bisa mengalami perasaan rendah diri karena ketidakmampuannya atau karena sering diejek oleh teman-temannya. Untuk itu, penting bagi orang tua memberikan pujian jika ia berhasil melakukan suatu pencapaian. Misalnya, bila suatu kali anak berhasil mendapat nilai yang cukup baik atau mengerjakan tugas dengan benar, maka orang tua hendaknya memberi pujian pada anak. Hal ini akan memotivasi anak untuk berbuat lebih baik, meningkatkan rasa percaya diri dan membantu anak merasa nyaman dengan dirinya.

Keterlibatan pihak sekolah juga perlu diperhatikan karena sebagian besar waktu belajar anak ada di sekolah. Diskusikan dengan guru kelas mengenai kesulitan dan kemampuan anak dalam belajar. Posisi tempat duduk anak di kelas juga bisa membantu anak untuk lebih berkonsentrasi dalam belajar. Akan lebih baik jika anak duduk di depan kelas sehingga perhatiannya tidak teralih ke anak-anak lain atau ke jendela kelas.

Masalah gangguan belajar penting sekali dipahami oleh orang tua dan guru sehingga dapat mendukung dan membantu anak dalam belajar. Jika ditangani dengan tidak benar maka hanya akan menambah permasalahan pada anak. Deteksi dan konsultasi dini pada anak yang diduga mengalami gangguan belajar menjadi faktor penting sehingga anak dapat segera ditangani dengan tepat. Kerja sama antara orang tua, guru dan profesional kesehatan jiwa (psikiater dan psikolog) diperlukan untuk membantu anak menghadapi permasalahan gangguan belajar tersebut.

www.kabarindonesia.com

deteksi dini gangguan belajar pada anak

Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak

Gangguan belajar pada anak penting untuk dideteksi sejak dini. Hal ini karena gangguan belajar dapat mempengaruhi perasaan dan perilaku anak. Perilaku anak dengan gangguan belajar dapat diamati saat di kelas. Anak biasanya tidak dapat duduk tenang di tempatnya, lambat menyelesaikan tugas atau bahkan tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan. Hal ini sebetulnya merupakan bentuk penghindaran dari mengerjakan tugas yang dirasanya sulit.
Perkembangan anak sejak kecil juga bisa merupakan pertanda kemungkinan terjadinya gangguan belajar pada usia sekolah dasar. Anak dengan keterlambatan bicara (belum bisa mengucapkan kalimat sederhana di usia 2 tahun), bisa merupakan faktor prediksi terjadinya gangguan belajar. Gangguan koordinasi motorik, terutama pada usia menjelang taman kanak-kanak, juga bisa menjadi faktor prediksi terjadinya gangguan belajar.

Jika orang tua atau guru melihat tanda-tanda adanya gangguan belajar pada anak, perlu segera dikonsultasikan kepada dokter. Pertama kali dilakukan pemeriksaan ada atau tidaknya gangguan pada penglihatan dan pendengaran. Karena seringkali gangguan pada penglihatan dan pendengaran juga dapat mengganggu kemampuan belajar anak. Pemeriksaan psikologis seperti tingkat kecerdasan (tes IQ), juga perlu dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya tingkat kecerdasan yang kurang, seperti pada retardasi mental. Selain itu, diperiksa juga kemungkinan adanya gangguan jiwa lain seperti autisme, gangguan pemusatan perhatian dan perilaku, atau gangguan kecemasan.

www.http://www.kabarindonesia.com/berita.3,04,2010

penyebab gangguan belajar

PENYEBAB gangguan belajar

Meskipun penyebab gangguan belajar tidak sepenuhnya dimengerti. Mereka termasuk kelainan pada proses dasar yang berhubungan dalam memahami atau menggunakan ucapan atau penulisan bahasa atau numerik dan pertimbangan ruang.

Diperkirakan 3 sampai 15% anak bersekolah di Amerika Serikat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk menggantikan gangguan belajar. Anak laki-laki dengan gangguan belajar bisa melebihi anak gadis lima banding satu, meskipun anak perempuan seringkali tidak dikenali atau terdiagnosa mengalami gangguan belajar.

Kebanyakan anak dengan masalah tingkah laku tampak kurang baik di sekolah dan diperiksa dengan psikologis pendidikan untuk gangguan belajar. Meskipun begitu, beberapa anak dengan jenis gangguan belajar tertentu menyembunyikan gangguan mereka dengan baik, menghindari diagnosa, dan oleh karena itu pengobatan, perlu waktu yang lama.

definisi gangguan belajar

Gangguan Belajar
DEFINISI

Gangguan belajar meliputi kemampuan untuk memperoleh, menyimpan, atau menggunakan keahlian khusus atau informasi secara luas, dihasilkan dari kekurangan perhatian, ingatan, atau pertimbangan dan mempengaruhi performa akademi.

Gangguan belajar sangat berbeda dari keterlambatan mental dan terjadi dengan normal atau bahkan fungsi intelektual tinggi. Gangguan belajar hanya mempengaruhi fungsi tertentu, sedangkan pada anak dengan keterlambatan mental, kesulitan mempengaruhi fungsi kognitif secara luas. Terdapat tiga jenis gangguan belajar : gangguan membaca, gangguan menuliskan ekspresi, dan gangguan matematik. Dengan demikian, seorang anak dengan gangguan belajar bisa mengalami kesulitan memahami dan mempelajari matematika yang signifikan, tetapi tidak memiliki kesulitan untuk membaca, menulis, dan melakukan dengan baik pada subjek yang lain. Diseleksia adalah gangguan belajar yang paling dikenal. Gangguan belajar tidak termasuk masalah belajar yang disebabkan terutama masalah penglihatan, pendengaran, koordinasi, atau gangguan emosional.

sumeber...
www.medicastore.com