Autisme berasal dari kata “auto’ yang berarti sendiri. Penyandang autisme seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Istilah autisme baru diperkenalkan sejak tahun 1913 oleh Leo Kanner, sekalipun kelainan itu sudah ada sejak berabad-abad yang lampau. Autisme bukan suatu gejala penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) dimana terjadi penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan berbahasa, dan kepedulian terhadap sekitar sehingga anak autisme seperti hidup dalam dunianya sendiri (Handojo, 2003).
Autisme adalah suatu keadaan dimana seseorang anak berbuat semaunya sendiri baik cara berfikir maupun berperilaku. Keadaan ini mulai terjadi sejak usia masih muda, biasanya sekitar usia 2-3 tahun. Autisme bisa mengenai siapa saja, baik sosio-ekonomi mapan maupun kurang, anak-anak ataupun dewasa dan semua etnis (Faisal Yatim dalam Kasih, 2006).
Autisme merupakan sindroma yang sangat kompleks. Ditandai dengan ciri-ciri kurangnya kemampuan interaksi sosial dan emosional, sulit dalam komunikasi timbal balik, minat terbatas, dan perilaku tak wajar disertai gerakan berulang tanpa tujuan (stereotipic). Gejala ini biasanya telah terlihat sebelum usia 3 tahun ( Jawa Pos, Agustus 2005). Handojo menyebutkan 2 jenis perilaku autisme, yaitu:
* · Perilaku Eksesif (Berlebihan)
Yang termasuk perilaku eksesit adalah hiperaktif dan tantrum (mengamuk) berupa menjerit, menyepak, menggigit, mencakar, memukul, dan sebagainya. Di sini juga sering terjadi anak yang menyakiti diri sendiri (self abuse).
* · Perilaku Defisit (Berkekurangan)
Yang ditandai dengan gangguan bicara, perilaku sosial kurang sesuai, defisit sensoris sehingga di kira tuli, bermain tidak benar dan emosi yang tidak tepat misalnya tertawa tanpa sebab, menangis tanpa sebab, dan melamun.
sumber,google..
no name,28 feb 2010,pengertian-autisme,http://shaf.ngeblogs.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar