Rabu, 17 Maret 2010

pengertian autisme

Autisme berasal dari kata “auto’ yang berarti sendiri. Penyandang autisme seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Istilah autisme baru diper­kenalkan sejak tahun 1913 oleh Leo Kanner, sekalipun kelainan itu sudah ada sejak berabad-abad yang lampau. Au­tisme bukan suatu gejala penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) di­mana terjadi penyimpangan per­kem­bangan sosial, kemam­puan berbahasa, dan kepedulian terhadap se­kitar sehingga a­nak autisme seperti hidup da­lam dunia­nya sen­diri (Handojo, 2003).

Autisme adalah suatu keadaan di­mana seseorang anak berbuat semau­nya sen­diri baik cara berfikir maupun berperilaku. Keadaan ini mulai terjadi sejak usia masih muda, biasanya sekitar usia 2-3 tahun. Au­tisme bisa mengenai siapa saja, baik sosio-ekonomi mapan maupun kurang, anak-anak atau­pun de­wasa dan semua etnis (Faisal Ya­tim da­lam Kasih, 2006).

Autisme merupakan sindroma yang sangat kompleks. Ditandai dengan ciri-ciri kurangnya kemampuan interaksi sosial dan emosional, sulit dalam komu­ni­kasi timbal ba­lik, minat terbatas, dan perilaku tak wajar di­sertai gerakan ber­ulang tanpa tujuan (stereo­tipic). Gejala ini biasanya telah terlihat sebelum usia 3 tahun ( Jawa Pos, A­gustus 2005). Han­dojo menyebutkan 2 jenis perilaku autisme, yaitu:

* · Perilaku Eksesif (Berlebihan)

Yang termasuk perilaku eksesit adalah hiperaktif dan tantrum (me­ngamuk) berupa menjerit, menye­pak, meng­­gigit, mencakar, me­mukul, dan se­bagainya. Di sini juga sering terjadi anak yang me­nyakiti diri sendiri (self abuse).

* · Perilaku Defisit (Berkekurangan)

Yang ditandai dengan gangguan bicara, perilaku sosial kurang sesuai, defisit sensoris sehingga di kira tuli, ber­main tidak benar dan emosi yang tidak tepat misalnya tertawa tanpa sebab, me­na­ngis tanpa sebab, dan melamun.

sumber,google..
no name,28 feb 2010,pengertian-autisme,http://shaf.ngeblogs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar