A.
Pengantar
1. Apa
itu management?
Management
adalah menurut Dr. SP. SIAGIAN dalam buku “Filsafat Administrasi” menegement
dapat dia definisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
suatu hasil dalam rangkap pencapaian tujuan melalui orang lain. Definisi
management atau pengertian management dapat kita lihat di beberapa smber yang
cukup terkenal lainnya. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KKBI)
yaitu “pengguna sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau
pemimpin yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.
2. Apa
yang dimaksud dengn kepemimpinan?
Kepemimpinan
adalah interaksi antar manusia dimana salah satunya menyajikan satu jenis
informasi tertentu sedemikian rupa sehingga yang lain yakin bahwa bahwa hasilnya
akan lebih baik jika ia berperilaku sesuai dengan cara-cara yang dianjurkan
atau diharapkan (Jacobs, 1970:232)
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi aktivasi sebuah kelompok yang terorganisasi menuju
pencapaian suatu tujuan (Roach & Behling, 1984:46)
Kepemimpinan
adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi anggota
kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hak untuk merumuskan pola
perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai
anggota kelompok (Hemphill & Coons, 1957:7)
Kepempinan
adalah pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi
(Stogdill, 1974:411)
Kepemimpinan
adalah tambahan pengaruh yang lebih tinggi dan diatas mekanisme pencapaian
dengan arah rutin dari organisasi (Katz&Khan, 1978:528).
3. Jelaskan
teori kepemimpinan contingency fiedler (matching leaders and tasks)
Kepemimpinan
tidak akan terjadi dalam satu evakum sosial atau lingkungan. Para pemimpin
mencoba melakukan pengaruhnya kepada anggota kelompok dalam kaitannya dengan
situasi situasi yang spesifik karena situasi dapat sangat bervariasi sepanjang
dimensi yang berbeda, oleh karenanya hanya masuk akal untuk memperkirakan bahwa
tidak ada satu gaya atau pendekatan kepemimpinan yang akan selalu terbaik. Sebagimana
telah kita pahami bahwa strategi yang paling aktif mungkin akan bervariasi
darisatu situasi ke situasi lainnya.
Penerimaan kenyataan dasar ini melandasi teori tentang
efektifitas pemimpin yang dikembangkan oleh Fiedler yang menerangkan teorinya
sebagai Contigency Approach, asumsi sentral teori ini adalah bahwa kontribusi
seorang pemimpin kepada kesuksesan kinerja oleh kelompoknya adalah ditentukan
oleh kedua hal yakni karakteristik pemimpin oleh berbagai variasi kondisi dan
situasi.
Fiedler memprediksi bahwa para pemimpin dengan Low LPC
yakni mereka yang mengutamakan orientasi pada tugas, akan lebih efektif
disbanding para pemimpin yang High LPC yakni mereka yang mengutamakan orientasi
kepada orang tau hubungan baik dengan orang apabila control situasinya sangat
rendah ataupun sangat tinggi.
4. Jelaskan
model kepemimpinan normative menurut vroom dan yetton
Teorinya
didasarkan pada begamana perilaku pembuatan keputusan pemimpin mempengaruhi
kualitas pembuatan keputusan bawahan dan penerimaan bawahan terhadap keputusan
atasan. Ada tiga macam prosedur pembuatan keputususan adalah sebagai berikut:
a. Otokratik
adalah pemimpin membuat keputusannya sendiri dan meminta anggota kelmpoknya
utuk menaati keputusan tersebut.
b. Konsultasi
adalah pemimpin berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota-anggotannya
(meminta masukan atau pertimbangan) sebelum membuat keputusan.
c. Keputusan
bersama adalah pemimpin dan anggota bersama-sama membuat keputusan.
5. Jelaskan
path-goal teori dalam kepemimpinan
Teori
path-goal adalah suatu model kontigensi kepemimpinan yang dikembangkan oleh
Robert House yang menyaring elemen-elemen dari penelitian Ohio State tentang
kepemimpinan pada inisiating structure dan consideation serta teori pengharapan
motivasi. Menurut teori path-goal suatu perilaku pemimpin dapat diterima oleh
bawahan pada tingkatan yang ditinjau oleh mereka sebagai sebuah sumber kepuasan
saat itu atau masa mendatang.
Bawahan
sering berharap pemimpin membantu mengarahkan mereka dalam mencapai tujuan
dengan kata lain bahawan berharap para pemimpin mereka membantu mereka dalam
pencapaian tujuan yang bernilai bagi mereka.
Menurut
model ini pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif
kemampuan untuk melaksanakan dan keputusan pengikutnya. Teori disebuut sebagai
path-goal karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi
pengikutnya pada tujuan kerja tujuan pengembangan diri dan jalan untuk
menggapai tujuan.
B.
Perencanaan
penetapan management
1. Jelaskan
pengertian dari perencanaan management
Perencanaan
didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana
hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan
tugas yang diselesaikan tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Dalam
management, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
management karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorsasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal, rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi artinya setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan mencipakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2. Langkah
langkah dalam menyusun perencanaan dalam organisasi.
Ø Merumuskan
misi dan tujuan
Ø Memahami
keadaan saat ini
Ø Menyusun
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan, tujuannya dapat dicapai dengan beberapa
cara diantaranya adalah :
-
Menilai dan membandingkan untung rugi
setiap alternaif kegiatan kebijakan.
-
Memilih dan menetapkan suatu alternative
yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.
-
Menyusun berbagai alternatif kebijakan dan tindakan yang mungkin dapat
dipilih.
3. Manfaat
perencanaan dalam suatu organisasi
Organisasi dalah dimana sekumpulan orang-orang saling
berpendapat dan mengerjakan suati hal dimana hal tersebut membutuhkan suatu
hasil yang diharapkan oleh suatu organisasi tersebut.
Ø Manfaat
perencanaan bagi organisasi :
-
Membantu management untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan perubahan lingkungan
-
Membuat tujuan lebih khusus, teperinci
dan mudah dipahami
-
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
-
Menager memahami keseluruhan gambaran
operasi lebih jelas.
4. Jelaskan
jenis perencanaan dalam organisasi
Ø Perencanaan
strategis, disusun untuk mencapai tujuan umum
organisasi yaitu melaksanakan misi organisasi. Dan sering juga disebut
perencanaan jangka panjang adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut
tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan serta
strategis yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ø Perencanaan
taktis atau taktik, pada tingkat kedua dari perencanaan taktis kinerja berada
dalam setiap are fungsional bisnis termasuk sumber daya tertentu.
Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah bertujuan untuk
efiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proveksi. Dalam
perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perncanaan yang
diberikan oleh setiap kepala bagian. Begian taktis merupakan proses yang
berkelanjutan yang bertujuan dalam waktu dekat.
Ø Perencanaan
operasional terdiri atas bentuk, yaitu :
-
Rencana sekali pakai yakni rencana yang
disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini
tercapai.
-
Rencana permanen yakni pendekatan yang
sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan
sebelumya.
Ø Perencanaan
normative, mengacu pada penciptaan standar kebijakan serta peraturan yang
ditetapkan untuk operasi organisasi, hal ini bergantung pada pembentukan
standar metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar tentang pendirian aturan atau undang undang atau kebijakan dalam setiap
kelompok atau organisasi terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan
pengembangan perencanaan dan pengembangkan standar kebijakan. perencanaan
berhubungan erat dengan desain struktur organisasi.
Sumber
:
Sarwono,
S.W., dkk. (1987). Psikologi Sosial :
psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan (cetakan
ketiga). Jakarta : PT. Balai Pustaka (Persero)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar